Keseimbangan Cairan III : Perilaku Selular Untuk Mempertahakan Cairan Tubuh

Ditulis oleh :

Tanggal : 2014-05-22


 Perilaku Selular Untuk Mempertahakan  Cairan Tubuh

 Tinjauan fisiologi dan biokimia, oleh: HUPITOYO S.Kp, M.Kes

(Dosen Prodi kebidanan jurusan kebidanan poltekkes Kemenkes Malang)

Ketika intake cairan  berlebih  atau  osmolaritas plasma menurun  artinya bahwa zat terlarut relative lebih sedikit dibanding  pelarutnya maka tubuh akan meningkatkan osmolaritas dengan mengekskresikan kelebihan cairan. Pada awalnya  akan disekresikan ANP (Atrial Natriuretic Peptide) yaitu zat praprohormon  yang disimpan cardiocyte di atrium kanan yang kemudian mempunyai efek biologis kuat. Fator utama yang merangsang sekresi ANP adalah  peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut jantung,peningkatan katekolamin dalam darah dan penurunan osmolaritas serum. ANP mempunyai efek meningkatkan tonus eferen glomerulus dan menurunkan tonus aferen sehingga tekan intra aferen meningkat dan hal ini meningkatkan filtrasi glomerulus tanpa meningkatkan aliran darah ginjal. Efek ini meningkatkan ekskresi natrium (natriuresis)  urine yang encer dalam jumlah besar.

Efek ANP adalah 1) supresi terhadap rennin, 2) Menghambat sekresi ADH, 3) Menghambat system SRAA sehingga terjadi ekresi natrium dan dilatasi perier. Jadi sinyal aktivasi ANP sama sekali berlawanan dengan sinyal yang merangsang sintesis Angiotensin II (A II).  Setelah ANP terikat pada reseptor  segera mengkatalisis GTP manjadi cGMP didalam sel glomerulosa sehingga menghambat sintesis dan sekresi aldosteron secara langsung maupun tak langsung

Perhatikan bagan di bawah ini

 

 

 

keseimbangan cairan

 

 

Dengan demikian volume darah menurun, osmolaritas plasma  kembali  kelevel normaldalam artian tonisitas cairan  dapat di pertahankan normal. Peningkatan tekanan darah dan denyut nadi sebenarnya merupakan juga salah satu bentuk mekanisme tubuh juga dalam memenuhi ferfusi perifer terhadap penurunan viskositas darah.

 

XPF