Mengenal Haid

Ditulis oleh : Asworoningrum Y

Tanggal : 2013-09-18

Haid atau menstruasi sering menjadi bahasan yang menarik bagi perempuan terutama bagi remaja putri pubertas. Mengapa? Karena melalui peristiwa haid inilah seorang perempuan dapat diindikasikan mencapai ciri kedewasaannya secara seksual dan alat reproduksinya telah siap untuk suatu kehamilan. Hal ini berarti harus ada kesiapan secara fisik dan psikologis,  pengetahuan, sikap, dan perilaku sehat bagi perempuan tersebut untuk menerima dan menjalani peristiwa haid ini.

Persiapan yang dapat dilakukan oleh perempuan (terutama remaja putri pubertas) yang belum mendapatkan haid antara lain adalah menyadari bahwa :

  1. Mulainya haid yang pertama kali (menarche) pada remaja putri umumnya sekitar 2 tahun setelah pertumbuhan payudara untuk kali pertama. Jadi misalkan remaja putri pada usia 11 tahun mulai tumbuh membesar payudaranya maka sekitar usia 13 tahun ia akan mendapatkan haid yang pertama.
  2. ciri khas dari haid adalah terjadinya pengeluaran darah. Sehingga perempuan mempunyai potensi anemia ( kurang darah) bila kecukupan gizi terutama zat besi kurang.
  3. Peristiwa haid mempunyai rentang waktu. Rentang waktu itu adalah :
  1. adanya siklus haid (periode diawali dari hari pertama haid sampai H-1 haid yang berikutnya, periode berlangsung dalam rentang waktu 21-35 hari/ 21-45 pada masa adolesense), dan
  2. lamanya haid (2-7 hari).
  1. peristiwa haid adalah peristiwa yang alami yang dialami oleh perempuan sebagai petunjuk awal kematangan alat reproduksinya.

                Untuk membuat persiapan yang bagus, tidak ada salahnya bila kita mengenal apa sih haid itu?  Haid adalah perdarahan yang terjadi secara periodic  dan siklik dari uterus akibat dari  pelepasan/peluruhan (deskuamasi) endometrium. Peluruhan  tersebut normal adanya akibat penurunan hormone estrogen dan progesteron dan perdarahan  haid yang seperti ini adalah perdarahan haid yang stabil . Artinya : selalu terjadi secara periodic dan siklik setiap bulannya. Mekanisme haid dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Pada awal haid (hari pertama-7 hari haid) terjadi peristiwa yang bersamaan di :
  1.  Otak (bagian hipotalamus, mengeluarkan Gonadotropin releasing hormone,  dan hipofise , mengeluarkan hormone FSH dan LH, yang merangsang ovarium menjalankan tugasnya)
  2.  Ovarium, proses pengeluaran hormone estrogen dan progesteron berlangsung akibat pengaruh dari hipotalamus dan hipofise. Selain itu folikel- folikel di ovarium (disebut dengan folikel primordial) mulai tumbuh membesar akibat pengaruh estrogen yang dominan dan FSH yang dihasilkan dari hipofise. Untuk diketahui : di dalam 1 folikel terkandung 1 sel telur.
  3.  uterus : terjadi peluruhan/ pelepasan lapisan endometrium karena efek hormone estrogen dan progesteron yang menurun akibat tidak adanya pembuahan sel telur oleh sperma. Akibat peluruhan ini, lapisan endometrium menjadi sngat tipis dan terjadi proses penutupan luka akibat peluruhan sehingga manifestasinya adalah darah berhenti.
  4. Vagina : saluran pengeluaran darah haid
  1. Hari ke-5 sampai ke-14
  1. Di ovarium : folikel-folikel tumbuh membesar dan menghasilkan hormone estrogen dan progesteron, namun seiring perjalanan waktu, yang mengalami pertumbuhan dan pematangan dengan sempurna hanya 1 yang disebut dengan folikel de graff. Keberadaan folikel de Graff ini tepat pada bagian tepi badan ovarium. Dan pada hari ke-14, dengan adanya lonjakan LH (akibat rangsangan estrogen yang mencapai puncak pada hari ke-13) maka folikel de graff pecah dan mengeluarkan sel telur dari ovarium. Sel telur akan ditangkap fimbreae tuba untuk melanjutkan perjalan ke ampula tuba (tempat pembuahan). Badan folikel yang telah pecah tadi mengalami luka dan berwarna kemerahan (disebut corpus hemorraghicum) kemudian berubah menjadi kuning (disebut corpus luteum). Corpus luteum ini menghasilkan hormone progesteron  dan estrogen. Namun hormone yang bekerja secara dominan nantinya adalah progesteron.
  2. Di uterus : lapisan endometrium mengalami fase proliferasi. Fase ini  terjadi setelah perdarahan sampai saat ovulasi. Endometrium mengalami pertumbuhan akibat pengaruh hormone estrogen sebagai persiapan untuk tempat untuk tertanamnya hasil konsepsi (bila terjadi pembuahan).
  3. Serviks dan vagina: terjadi pengeluaran lender encer dan pada saat ovulasi mengeluarkan lender serviks yang encer, bening dan mudah untuk ditarik seperti benang (mulur)
  1. Hari ke-15 sampai dengan ke-28
  1. Di Ovarium : Korpus luteum menghasilkan hormone progesteron dan estrogen. Namun yang lebih dominan cara kerjanya adalah progesteron. Hormon inilah yang memberikan umpan kepada hipofise untuk tidak memproduksi FSH sehingga tidak ada pertumbuhan folikel. Dan bila tidak terjadi pembuahan, hormone estrogen dan progesteron pun menghambat pembentukan FSH dn LH yang berdampak pada tidak berkembangnya korpus luteum. Artinya, korpus luteum ini akan mengalami degenerasi menjadi corpus albicans. Akibatnya akan terjadi penurunan hormone estrogen dan progesteron (terutama progesteron),
  2. Di Uterus : lapisan endometrium mengalami fase sekresi. Pada fase ini, endometrium dengan bantuan hormone progesteron yang dihasilkan korpus luteum membuat jaringan endometrium yang lebih kuat dan kompak, banyak pembuluh darah dan cadangan glikogen sebagai tempat yang paling baik untuk tertanamnya hasil konsepsi. Bila tidak ada pembuhan, karena efek penurunan hormone estrogen dan progesteron (terutama progesteron),  arteri yang menyuplai darah ke endometrium mengalami konstriksi sehingga terjadi kematian jaringan pada endometrium dan akhirnya jaringan tersebut menjadi luruh/ terlepas dan timbul haid. Pengeluaran darah haid ini rata-rata berjumlah 30-80 ml setiap siklusnya dan tidak ditemukan adanya gumpalan darah.

 

Gambar mekanisme terjadinya haid :

 

Setelah mengetahui mekanisme haid, maka bagi seorang wanita perlu mencermati :

  1. Kebutuhan dan kecukupan gizi.  Mengapa? Karena setiap bulan wanita yang mengalami haid mengeluarkan darah. Darah bertugas sebagai zat pengangkut yang mengangkut nutrisi, oksigen, sekaligus juga bahan hasil sisa metabolism yang harus dibuang dari tubuh. Bila darah yang setiap bulan tersebut keluar tanpa diimbangi dengan nutrisi yang baik maka wanita itu mudah untuk mengalami anemia. Anemia sering juga disebut kurang darah, namun lebih khususnya adalah kadar hemoglobin yang menurun. Di dalam hemoglobin terdapat zat besi sebagai unsure pembentuknya  untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Menurut Kocchar, ahli gizi, wanita musti mengonsumsi 18 mg zat besi per hari sebelum memasuki masa menopause. Makanan yang mengandung zat besi bisa diperoleh dari sayuran hijau, daging ayam, daging kambing.  Jika ternyata dari makanan masih belum tercukupi, maka suplemen Fe diperlukan.
  2. Kebutuhan kebersihan diri saat mendapatkan haid. Sebagaimana diketahui, pada saat haid ada pengeluaran darah dari jalan lahir. Darah merupakan media yang sangat baik untuk pertumbuham kuman bila kebersihan diri tidak dijaga. Hal-hal yang bisa dilakukan adalah selalu menjaga kebersihan alat kelamin dengan cebok  menggunakan air bersih dari depan ke belakang (arah dari depan  menuju anus) dan menggunakan pembalut bersih untuk menampung darah yang keluar. Penggunaan pembalutpun juga perlu diperhatikan, paling tidak setiap 4-8 jam mengganti pembalut agar tidak terlalu basah oleh darah.
  3. Persiapan mental/psikologis. Pengalaman haid yang pertama kadang menimbulkan rasa gelisah dan ketakutan karena adanya pengeluaran darah dari alat kelamin. Bagi orangtua, sebaiknya memberitahukan pada anak gadisnya bila sudah diketahui adanya perumbuhan dari payudaranya, bahwa sebentar lagi ia akan mendapatkan haid dan bagaimana tatalaksananya bila ia mendapatkan haid. Selain itu juga yang tak kalah penting adalah memberitahu bahwa bila  anak gadis sudah mendapat haid maka alat reproduksinya telah berfungsi yang artinya bisa saja mendapatkan kehamilan bila terjadi pembuahan sel telur.

 

Sumber :

  1. Samsulhadi. 2009. Penggunaan Hormon Reproduksi Pada Gangguan Haid. Disampaikan saat seminar dalam rangka HUT IBI di Hotel Lotus Kediri.
  2. Wiknjosastro,Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP.
  3. http://womenshealth.gov/publications/our-publications/fact-sheet/menstruation.cfm. Menstruation. Diunduh tanggal 12 September 2013
  4. http://en.wikipedia.org/wiki/Endometrium. Endometrium. Diunduh tanggal 12 September 2013
  5. http://en.wikipedia.org/wiki/Corpus_luteum. Corpus luteum. Diunduh tanggal 12 September 2013
  6. http://www.thefreelibrary.com/Preparing+girls+for+menstruation%3A+recommendations+from+adolescent...-a017856530. Preparing girls for menstruation: recommendations from adolescent girls. Diunduh tanggal 12 September 2013
  7. http://kidshealth.org/parent/positive/talk/talk_about_menstruation.html#. TALKING TO YOUR CHILD ABOUT MENSTRUATION. Diunduh tanggal 12 September 2013
  8. http://en.wikipedia.org/wiki/Menstruation. Menstruation. Diunduh tanggal 12 September 2013
  9. http://intisari-online.com/read/beda-kebutuhan-nutrisi-pria-dan-wanita. Beda Kebutuhan Nutrisi Pria dan Wanita. Oleh : K. Tatik Wardayati. Diunduh tanggal 12 September 2013
  10. http://id.wikipedia.org/wiki/Darah. DArah. Diunduh tanggal 12 September 2013

 

XPF