ASI, Makanan Tak Tergantikan

Ditulis oleh : Atik Kurniawati

Tanggal : 2013-11-04

Air susu ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah hasil sekresi dari kelenjar payudara seorang wanita yang telah hamil selama 9 bulan. Air Susu Ibu (ASI) terbukti secara ilmiah menjadi makanan terbaik bagi bayi karena ASI ialah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi sehingga tumbuh kembangnya dapat berjalan optimal. Pemberian ASI pada bayi sangatlah penting sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan tanpa tambahan makanan atau susu formula lainnya. Pemberian ASI selama 6 bulan tersebut tersebut dikenal sebagai ASI Ekslusif dan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif.

Bayi sejak lahir usia 0-6 bulan hanya perlu diberi ASI saja karena ASI sudah memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Apabila ada alasan medis atau Ibu sakit sehingga Ibu tidak lagi dapat memberikan ASI, maka dengan terpaksa susu formula dapat diberikan kepada bayi. Berikut ini ialah 10 kebaikan dan keajaiban ASI bagi bayi: 1) Mengandung zat gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan bayi, 2) Mengandung zat kekebalan tubuh untuk mencegah bayi dari berbagai penyakit infeksi (yang tidak ada di susu formula), 3) Melindungi bayi dari alergen, 4) Aman dan terjamin kebersihannya karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar, 5) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan, dan pernafasan, 6) Tidak akan pernah basi karena mempunyai suhu tubuh, 7) Disajikan dengan cara yang mudah, cepat, kapan saja dan di amana saja, 8) Menguatkan kasih sayang antara Ibu dan bayi, 9) ASI tidak dapat digantikan oleh susu formula, 10) Tidak memerlukan biaya.

Kebaikan Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi sudah terbukti dan tidak perlu diragukan lagi pemberiannya baik secara ekslusif selama 6 bulan maupun secara penuh hingga anak berumur 2 tahun. Selain itu, pemberian ASI juga dapat mendukung keberhasilan indikator pembangunan kesehatan khususnya penurunan angka kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat. Oleh karena itu, semua pihak wajib menyadari dan mendukung pemberian ASI kepada bayi terutama keluarga.

Pola pemberian makan terbaik untuk bayi sejak lahir hingga 6 bulan dan diteruskan hingga usia 2 tahun (ASI Eksklusif) belum dilaksanakan dengan baik. Beberapa kendala dalam hal pemberian ASI Ekskulsif karena ibu tidak percaya diri bahwa dirinya mampu menyusui dengan baik sehingga mampu mencukupi seluruh kebutuhan gizi bayi. Hal ini antara lain disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya dukungan keluarga serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian ASI Eksklusif. Selain itu kurangnya dukungan Tenaga Kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, dan produsen makanan bayi untuk keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya.

ASI adalah sumber nutrisi terbaik bagi bayi. Asi mengandung asam lemak tak jenuh ganda. Asam lemak lainnya yang dapat dijumpai adalah asam miristat, asam palmitat, asam oleat dan asam linoleat. Asam lemak dalam ASI menyediakan 0,2%-0,4% asam dokosaheksaenoat (DHA) dan 0,3%-0,7% asam arakhidonat (ARA), yang esensial bagi tumbuh kembang otak bayi (American Academy of Pediatric, 2001 dan Pollard, 2006))

Bayi yang disusui memiliki lebih sedikit alergi, lebih sedikit terkena penyakit saluran napas dan saluran cerna, lebih sedikit kemungkinan menjadi gemuk (Obesitas). Menyusui bagi ibu bermanfaat untuk membantu menurunkan berat badan, menurunkan resiko terkena kanker payudara. (Lau S, 2006).

Wanita khususnya Ibu Menyusui terlalu mengkhawatirkan bentuk badannya (payudara) apabila menyusui bayinya, (melorot, kendor dll), adapun maslah-masalah yang sering dijumpai terkait dengan kegiatan manyusui adalah misalnya puting rata atau masuk ke dalam, puting nyeri, payudara melebar, saluran tersumbat dll. Padahal permasalahan tersebut bisa diatasi asalkan ibu menyusui mau bertanya atau sering mencari sumber informasi untuk memecahkan masalah tersebut. Untuk itu perlu diadakan penyuluhan-penyuluhan kepada Ibu-ibu hamil.

Air Susu Ibu (ASI) merupakan bagian penting dari kesehatan, nutrisi yang dibutuhkan untuk memajukan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dari bayi dan anak-anak. Bila ibu memilih untuk memberikan susu formula kepada bayinya, itu merupakan keputusan yang sangat merugikan. Memberikan formula bayi sebagian bisa memberikan efek negatif pada pemberian ASI. Pemakaian pengganti ASI yang tidak tepat dapat memicu malnutrisi pada bayi, penyakit serius dan bahkan kematian di semua negara. Penyalahgunaan dari pengganti ASI menyebabkan risiko kesehatan, oleh sebab itu baca dan ikuti petunjuk persiapan dan penyimpanan dengan seksama. ASI melibatkan nutrisi tambahan yang dibutuhkan untuk ibu menyusui. Untuk itu, merupakan hal penting bagi ibu menyusui untuk memiliki pola makan yang memadai, agar kuantitas dan kualitas nutrisi susu untuk bayinya juga memadai. Pemakaian susu formula yang sesuai, memberikan nutrisi pengganti yang kuat atau tambahan untuk ASI tapi sangat mahal. Ketika memutuskan memberi asupan untuk bayi anda, saran Health Care Profesional harus diikuti dan biaya susu formula harus dipertimbangkan.

 

Sumber:

1.       meadjhonsonnutrition.com

XPF