Bagaimana Suara Terdengar oleh Kita?

Telinga merupakan salah satu indera penting bagi kehidupan manusia. Tanpa telinga, manusia tidak dapat mengenali jenis dan sumber dari suatu bunyi/suara. Tanpa telinga, manusia tidak dapat menge-nali merdunya suara musik, atau suara penyanyi. Tanpa telinga manusia menga-lami hambatan dalam menyampaikan atau menerima pesan dalam suatu komunikasi.
Namun, kita jarang mempertanyakan bagai-mana seseorang dapat mendengar suatu bunyi dan suara serta memahami apa maksud dari bunyi tersebut walaupun ia tidak melihat secara langsung sumber suara tersebut.


Mekanisme Pendengaran
Getaran suara dari luar akan ditangkap oleh daun telinga dan akan dihantarkan ke telinga dalam bentuk 2 macam hantaran yaitu: (1) hantaran udara (dalam keadaan normal) dan (2) hantaran tulang (dalam keadaan abnormal/telinga mengalami kerusakkan). Handaran suara lewat udara jauh lebih baik dari pada lewat hantaran tulang.

Hantaran Udara
Getaran suara ditangkap oleh daun telinga, terus masuk ke liang telinga dan selanjutnya ke m. tympani. Akibatnya m. tympani bergetar, getaran diteruskan ke tulang-tulang pendengaran (maleus-incus-stapes), disini getaran akan dipertinggi frekuensinya sampai 20 kali lipat, tetapi untuk suara yang keras akan diredam. Getaran terus ke cochlea melalui jendela lonjong (fenestra ovalis), terus akan menimbulkan getaran cairan perilimfe ke dalam saluran vestibular karena pergerakan masuk-keluar tulang stapes.


Gelombang getaran dalam saluran vestibular melintasi membran vestibular masuk ke saluran cochlear/media, yang selanjutnya melintasi membran basilaris ke saluran timpani. Tekanan gelombang ini akan menggetarkan m. basilaris ke atas ke bawah yg mengakibatkan ujung rambut Organ Corti bersentuhan dgn membran tektorial. Sentuhan ini merupakan stimulus bagi Organ Corti yg akan segera meresponnya dalam bentuk pembebasan neurotransmitter (di sini terjadi perubahan energi mekanik menjadi energi listrik, yg disebut depolarisasi dan hipolarisasi) ke ujung dendrit saraf pendengaran yang berada pada pangkal organ Corti. Impuls saraf yg terjadi pada ujung dendrit ini, akan diteruskan melalui serabut saraf cochlear (N. V III1) ke pusat pendengaran, yg selanjutnya diolah (diproses) sehingga bunyi itu dapat kita dengar, kita mengerti bunyi apa itu dan juga dapat membedakan dengan bunyi yg lain. Selanjutnya rambatan gelombang akan diteruskan ke saluran tympani untuk diteruskan ke jendela bundar (fenestra rotundum) untuk terus ke cavum tympani dan tuba eustachius.


Suara yg kita dengar mempunyai frekuensi getaran berbeda-beda, mulai dari frekuensi rendah sampai tinggi. FREKUENSI adalah jumlah gelombang suara yg dihasilkan oleh sumber bunyi perdetik–siklus perdetik atau hertz (Hz). NADA adalah gambaran kualitatif frekuensi (rendah, sedang, tinggi). DESIBEL (dB) adalah unit untuk mengukur kerasnya bunyi (intensitas suara).
Manusia normal mampu mendengar suara dengan kisaran frekuensi dari 20-20.000 Hz, namun TOLERANSI ATAU AMBANG BATAS PENDENGARAN MANUSIA NORMAL adalah 500 – 2000 Hz, dgn intensitas suara 0 – 80 dB.


Membran basilaris mempunyai lebar dan fleksibilitas yg berbeda. Membran basilaris di dekat jendela lonjong, sempit dan lebih kaku, BERFUNGSI menerima dan merespons getaran dgn frekuensi tinggi. Membran basilaris di tengah, lebih lebar dan lebih fleksibel, BERFUNGSI menerima dan merespons getaran dgn frekuensi sedang. Membran basilaris yg paling ujung, lebar dan paling fleksibel, BERFUNGSI menerima dan merespons getaran dgn frekuensi rendah. (Editing:Zani Pitoyo)


Daftar Pustaka

  • Martini, Frederic, 2001, Fundamentals of anatomy & phsyology, edisi ke 5, Prentice Hall Inc, New Jersey, USA.
  • Ganong W.F. 2005, Review of Medical Physiology, 22th ed, Prentice-Hall, USA.
  • Guyton, A.C dan Hall J.E., 2006, Text Book of Medical Physiology, 12th ed, W.B. Saunders Co, USA
  • Sherwood L, 2004, Human Physiology, 5th ed, Thomson Learning Inc, USA.
  • Silbernagl, 2003, Color Atlas of Physiology, 5th ed, Thieme, New York.
  • Silverthorn, D. U, 2001, Human physiology: an integrated approach, Prentice Hall Inc, New Jersey.