Masalah Mental pada Orang Lanjut Usia

Telah banyak pengetahuan Psikologi anak yang ditujukan untuk membekali dan memberi kita pengetahuan bagaimana mendidik dan berinteraksi dengan anak sehingga anak memperoleh perkembangan mental yang maksimal. Bagaimana halnya dengan pengetahuan tentang mental orang lanjut usia? Secara tidak disadari banyak dari kita menganggap sepele dan lebih penting memahami anak daripada memahami orang lanjut usia. Padahal bagaimana kita nanti memperlakukan orang tua maka begitulah perlakuan mereka kaum muda terhadap kita nanti kaum usia lanjut. Karena itu perlulah kita memahami dan meletakkan pengetahuan tentang lanjut usia pada porsi yang tidak berbeda.  

Masalah-masalah mental yang umumnya terjadi pada lanjut usia adalah seperti uraian berikut   (Nugroho (2008)):

Stres

Stres adalah kejadian eksternal serta situasi lingkungan yang membebani kemampuan adaptasi individu, terutama berupa beban emosional dan kejiwaan.

Agresi

Merupakan suatu tindakan yang bersifat menyerang disertai dengan kekuatan.Tindakan ini dapat dsertai dengan tindakan fisik, kata-kata atau simbolis.Tindakan ini mungkin saja realistis dan dilakukan demi penjagaan diri, seringkali mengungkapkan keyakinan yang sangat tinggi atau mungkin merupakan tindakan yang tidak realistis dan ditujukan terhadap lingkungan atau bahkan kepada dirinya sendiri.Hal ini disebabkan karena adanya tuntutan yang terus-menerus secara terang-terangan dan kemarahan yang terus-menerus.Yang ditandai dengan berbicara kasar, bertingkah laku kasar, tidak memperdulikan perintah, penolakan dan lain sebagainya.

Mudah marah

Kemarahan adalah rasa tidak senang yang kuat yang ditandai dengan berbicara sembarangan, sikap berbicara yang selalu buruk terhadap orang lain, penolakan, merusak lingkungan dan lain sebagianya.

Cemas

Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan atau ketakutan yang tidak jelas dan hebat yang ditandai dengan perubahan tingkah laku seperti; bicara cepat, berulang-ulang bertanya, tidak mampu berkosentrasi atau tidak mengerti penjelasan-penjelasan, tidak mampu menyimpan informasi yang diberikan, gelisah dan sebagainya.

Kekacauan mental

Adalah sifat atau keadaan yang membingungkan.Merupakan ketidak sanggupan untuk memahami atau merangkaikan kata atau peristiwa secara khusus. Yang ditandai dengan kabur atau tidak dapat mengidentifikasi waktu, tempat, dan orang, tampak ngantuk sepanjang hari, menurunnya perhatian, daya ingat terhadap hal-hal yang baru terganggu, krtidak mampuan untu menyimpan informasi yang diberikan, gelisah banyak gerak tanpa tujuan, dan serangan jasmani.

Penolakan

Penolakan adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengakui secara sadar terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau kebutuhan pada kejadian nyata atau sesuatu yang merupakan ancaman.Hal ini dapat berupa menolak nasehat-nasehat, dan mengubah keterangan yang diberikan sedemikian rupa sehingga diterima secara keliru.

Ketergantungan

Ketergantungan adalah meletakkan kepercayaan terhadap orang lain atau benda-benda lain, untuk bantuan yang terus-menerus, penentraman hati serta pemenuhan kebutuhan.

Depresi/Demensia

Depresi adalah suatu keadaan jiwa yang tertekan, pemurunan fungsi kognitif,perasaan sedih dan pesimis yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam dan Terkadang pandangan kosong serta berpotensi terhadap tmbulnya berbagai masalah.

Ketakutan

Ketakutan adalah suatu reaksi emosional yang diakui sebagai sumber diluar atau didalam bahaya. Ditandai dengan penolakan, selalu menangis, agresif atau krisis terhadap sesuatu, merasa ada tekanan yang aneh dalam perut, serta keluhan-keluhan somatik.

Manipulasi

Manipulasi adalah proses bertingkah laku seseorang dalam menghadapi orang lain, dengan tujuan untuk sekedar memuaskan kehendak orang lain maupun diri sendiri dengan cara yang cerdik atau bahkan tak jujur dan penuh tipu muslimat. Hal ini ditandai dengan pura-pura tak membutuhkan bantuan dan bersikap kesepian seolah tak diperhatikan orang lain dengan maksud agar tetep ditemani.

Syok psikis

Adalah tingkah laku seseorang yang berusaha menyendiri atau melindungi dirinya dari peristiwa benar atau bahaya yang dibayangkan sangat berat bagi dirinya untuk ditanggulangi. Hal ini ditandai dengan sikap diam, menangis, memungkiri peristiwa-peristiwa penyebab, acuh tak acuh, apatis, dan bersikap bermusuhan atau menyalahkan orang lain.

Reaksi karena kehilangan, rasa sedih dan kecewa

Merupakan peristiwa hilangnya sesuatu atau seseorang yang sangat bernilai baginya dan emosi karena persepsi atau penghayatan peristiwa kehilangan tersebut untuk menghadapi, mengatasi serta menyesuaikan diri terhadap peristiwa kehilangan. Yang mana proses ini meliputi shock dan merasa percaya yang selanjutnya timbul kesadaran atau peristiwa kehilangan tersebut dan kemudian pulih kembali. (zp)

 

Pustaka:

Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Edisi III. Jakarta: ECG.

Tamher, Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.