Problem Fisik pada Orang Lanjut Usia

Ada sebuah nasehat yang sederhana untuk kita terhadap orang yang tua. Nasehat itu kurang lebih berbunyi: perlakukan orang tua dan orang yang tua dengan baik, kelak kita akan menjadi tua dan bagaimana kita memperlakukan orang tua dan orang yang tua saat ini, begitulah kelak perlakukan anak-anak kepada kita. Mereka tetap manusia yang punya perasaan, bedanya mereka mampu menyembunyikan kekecewaan dan kesedihan sehingga tidak nampak di wajah mereka.

Begitu jelas perubahan fisik yang nampak nyata pada diri orang lanjut usia. Antara lain kulit keriput, jalan lemah, rambut memutih, gerakan lambat. Belum lagi semua sistem di tubuhnya mengalami penurunan kemampuan dan fungsi.  Berikut akan saya uraikan tentang masalah-masalah fisik pada lanjut usia yang banyak saya kutip dari Nugroho (2008).

Mudah jatuh.

Menurut Reuben (1996) dalam Nugroho (2008) mengatakan bahwa jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang terbaring atau terduduk dilantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Hal ini dikarenakan pada Lansia kemampuan fisik dan mental termasuk juga saraf sensori, sistem saraf pusat, dan muskuloskletal berlahan-lahan menurun.Disamping itu juga terdapat faktor intrinsi dan faktor ekstrinsik yang menyebabkan lansia jatuh. Faktor intrinsik tersebut meliputi: gangguan jantung dan sirkulasi darah, gangguan sistem anggota gerak (misalnya kelemahan otot ekstremitas bawah dan kekakuan sendi), gangguan penglihatan, ganggauan psikologis, infeksi telinga, gangguan adaptasi gelap, pengaruh obat-obatan yang dipakai (misalnya; diazepam, anti depresi, dan anti hipertensi), vertigo, arthritis lutut, sinkope dan pusing serta penyakit-penyakit sistemik. Sedangkan faktor ekstrinsik, antara lain: cahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang licin, tersandung benda-benda, alas kaki kurang pas, tali sepatu, kursi roda yang tak terkunci dan turun tangga.

Mudah lelah.

Mudah lelah disebabkan oleh:

  1. Faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan, atau perasaan depresi).
  2. Gangguan organis, misalnya: anemia, kekurangan vitamin, perubahan pada tulang (osteomalasia), gangguan pencernaan, kelainan metabolisme (diabetes mellitus, hipertiroid), ganguan ginjal dengan uremia atau gangguan faal hati dan gangguan peredaran darah serta jantung,
  3. Pengaruh obat-obat, misalnya: obat penenang, obat jantung dan obat yang melelahkan daya kerja otot.

Nyeri dada

Nyeri dada ini disebabkan oleh penyakit jantung koroner yang dapat menyebabkan iskemia jantung (berkurangnya aliran darah kejantung), aneorime aorta, radang selaput jantung (perikarditis), dan gangguan pada sistem alat pernafasan.

Sesak nafas pada waktu melakukan kerja fisik

Sesak nafas ini disebabkan oleh kelemahan jantung, gangguan sistem saluran nafas, karena berat badan berlebihan (overweight) dan anemia.

Berdebar-debar (palpitasi)

Berdebar-debar (palpitasi) disebabkan oleh gangguan irama jantung, keadaan umum badan yang lemah karena penyakit kronis, faktor-faktor psikologis.

Pembengkakan kaki bagian bawah

Pembengkakan ini disebabkan oleh; kaki yang lam digantung (edema grafitasi), gagal jantung, bendunagan pada vena bagian bawah, kekurangan vitamin B1, gangguan penyakit hati, penyakit ginjal, dan kelumpuhan pada kaki (kaki yang tidak aktif)

Nyeri pinggang atau punggung

Hal ini disebabkan oleh gangguna sendi-sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang (osteomalasia, osteoporosis, osteoartrosis), gangguan pancreas, kelainan ginjal (batu ginjal), gangguan pada rahim, gangguan pada kelenjar prostat, gangguan pada otot-otot badan.

Nyeri pada sendi pinggul

Hal ini disebabkan oleh; gangguan pada sendi pinggul (misalnya; radang sendi (arthritis), dan sendi yang kropos (osteoporosis). Kelainan tulang-tulang sendi (misalnya; patah tulang (fraktur) dan dislokasi), akibat kelainan pada saraf dari punggung bagian bawah yang terjepit.

Keluhan pusing-pusing

Hal ini disebabkan oleh gangguan lokal, (misalnya vaskuler migrant (sakit kepala sebelah), mata, gluoma (tekanan darah bola mata yang meninggi), kepala, sinusitis, dan sakit gigi. Penyakit sistematis yang menimbulkan hipoglikemia (kadar gula dalam darah yang rendah) serta faktor psikolgik yakni dapat berupa perasaan cemas, depresi, kurang tidur, dan kekacauan pikiran. (zp)

 

000

Pustaka:

Nugroho. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Edisi III. Jakarta: ECG.

Tamher, Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

 

Sumber Gambar  Ilustrasi (kanan atas) di ambil dari :

                   Trisna's Blog di  http://trisna-bali.blogspot.com/2011/12/yang-mana-lebi-penting-ortu-atau-pacar.html 

                    Di akses pada 25 Juni 2012