Imunisasi Tetanus Toxoid Bagi Ibu Hamil

Tergelitik cerita seorang teman ketika memeriksakan kehamilannya pada seorang dokter ahli kandungan, teman tersebut bertanya perlukah ia mendapatkan imunisasi TT, kemudian sang dokter balik bertanya padanya apakah ia berencana melahirkan di tempat pelayanan kesehatan sederhana, jika tidak maka dokter tersebut tidak menganjurkan hal itu padanya. Mendengar ceritanya membuat saya ingin mengkaji lebih jauh mengenai imunisasi TT bagi ibu hamil, mengingat saya pernah mendengar pendapat lain bahwa seorang ibu hamil wajib mendapatkan 2 kali imunisasi TT setiap kali ia hamil.

Apakah itu imunisasi TT?

Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) adalah upaya membangun kekebalan tubuh untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus. Tetanus berisiko terjadi pada bayi baru lahir sehingga imunisasi ini diberikan pada ibu hamil sebagai bentuk pencegahannya. Imunisasi TT selain mencegah terjadinya infeksi tetanus pada bayi baru lahir juga melindungi ibu terhadap terjadinya infeksi ini, mengingat pada proses persalinan terjadi perlukaan baik dari pihak ibu maupun bayi.

Tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir disebut tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum dapat menginfeksi bayi jika persalinan ditolong dengan peralatan yang tidak steril. Proses infeksi terjadi ketika peralatan yang tidak steril tersebut digunakan untuk memotong tali pusat bayi, belum lagi jika untuk menutup bekas luka pemotongan tali pusat digunakan olesan  tradisional yang tingkat kebersihannya tidak terjamin.

Bahaya infeksi tetanus

Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang menghasilkan toksin yang menyerang sistem saraf pusat sehingga penderita mengalami kejang otot, diikuti kesulitan menelan atau bahkan bernafas. Toksin yang dihasilkan Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh penderita melalui luka terbuka, sebagai contoh pada saat pemotongan tali pusat dalam proses persalinan menyebabkan terjadinya luka terbuka baik dari pihak ibu maupun bayi sebagai sarana transmisi toksin Clostridium tetani.

Konsep imunisasi TT sebagai lifelong imunization

Ketika seorang ibu hamil datang memeriksakan kehamilan untuk pertama kalinya, hendaknya petugas kesehatan menanyakan apakah  ibu tersebut sudah pernah mendapatkan imunisasi TT dan kapankah imunisasi tersebut diperoleh. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menentukan status imunisasi TT ibu hamil berdasarkan konsep lifelong imunization sebagai berikut :

  1. TT 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
  2. TT 1, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
  3. TT 2, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi (DPT).
  4. TT 3, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas satu.
  5. TT 4, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas dua.
  6. TT 5, dilakukan pada saat BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) pada kelas tiga.

Petugas kesehatan berperan penting dalam pengkajian status TT ibu hamil berdasarkan konsep ini mengingat bisa saja ibu lupa atau tidak yakin berapa kali ibu sudah mendapatkan imunisasi TT selama hidupnya. Tanyakan juga apakah ibu mendapatkan suntikan TT ketika menjadi calon pengantin dahulu, karena hal ini juga mempengaruhi status TT ibu hamil.

Bila status TT ibu hamil belum lengkap maka ibu hamil tersebut dapat diberikan imunisasi TT dengan dosis 0,5 cc dengan injeksi intramuskuler (IM) atau sub cutan (SC) dalam. Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan dengan interval 4 minggu dengan penyuntikan berikutnya (bila diperlukan 2 kali penyuntikan selama masa kehamilan untuk memenuhi status TT-nya berdasarkan konsep lifelong imunization).

Efek samping imunisasi TT

Seringkali ibu hamil ragu untuk memperoleh imunisasi TT karena khawatir dengan efek sampingnya yang dapat mempengaruhi kehamilan, hal ini tentu saja salah besar. Karena vaksin tetanus yang diberikan saat imunisasi TT menggunakan bakteri yang telah dilemahkan dan dimurnikan sebagai pencetus pembentukan antibodi terhadap infeksi tetanus. Imunisasi TT relatif aman bagi ibu hamil karena hanya akan menyebabkan terjadinya gejala ringan seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada lokasi bekas penyuntikan, dan hal ini akan hilang dengan sendirinya selama 1 – 2 hari sehingga tidak memerlukan penanganan berlanjut.

REFERENSI

Salmah, dkk. 2005. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC

www.lusa.web.id. Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) Pada Ibu Hamil. Diunduh tanggal 9 Oktober 2012

lenteraimpian.wordpress.com. Tetanus Neonatorum. Diunduh tanggal 9 Oktober 2012