Asi Terbaik Untuk Bayi

Pernahkah kita tahu apa sih ASI itu? Apa keunggulannya? Dan zat gizi apa saja yang terkandung didalamnya? Baiklah berikut sedikit penjelasan dari penulis mengenai hal ini! Ups…jika ada yang kurang, mohon dimaklumi ya… mengingat menulis artikel tentu sangat terbatas.

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose, dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi. Pada zaman dahulu ibu-ibu hanya mengenal ASI sebagai makanan bayi. Pada awal abad ke-21, ilmu kedokteran dan gizi berusaha meyakinkan ibu-ibu yang baru melahirkan, bahwa ASI adalah satu-satunya makanan yang lengkap dan memenuhi gizi seimbang. Sehingga pada tahun 1999, WHO dan UNICEF mengeluarkan pedoman global tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif yang diberika kepada bayi umur 0 sampai 6 bulan.

Air Susu Ibu banyak mengadung zat kekebalan tubuh, dan juga memiliki keunggulan atau manfaat yang dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

  1. Aspek gizi

Ditinjau dari aspek gizi ASI banyak sekali mengandung zat-zat gizi yang baik untuk kesehatan bayi, diantaranya:

a. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kalil disekresikan oleh kelenjar payudara, mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar payudara, sebelum dan setelah masa puerterium. Lebih banyak mengandung protein yang disebut globulin, berwana kekuning kuningan, lebih kuning dibandng susumatur. Mempunyai kadar lemak dan karbohidrat yang lebih rendah disbanding susmatur. Total energi lebih rendah, hanya sekitar 58 kalori/100 ml Kolostrum. Ada beberapa manfaat dari kolostrum, diantaranya :

a.       Kolostrum mengadung zat-zat kekebalan terutama Ig.A (Immunoglibulin A) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.

b.      Walaupun diproduksi dalam jumlah yang sedikit, tetapi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.

c.       Membantu mengeluarkan Mekonium, yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijaun.

Kolostrum ini dihasilkan sekitar 150-300 ml/24 jam. Dalam kolostrum juga terdapat Inhibitor, sehingga hidrousis protein dalam usus bayi menjadi kurang sempurna, karena itu yamg dapat menambah kadar antibodi pada bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.

Ø  Protein

ASI mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi (ASS), tapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang lebih tiggi dan lebih mudah dicerna. Selain itu ASI memiliki perbandingan antara whei : casein yang sesuai dengan untuk bayi yaitu 65:35, komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. ASi mengandung asam Amino esensial taurin yang tinggi, yang penting untuk pertumbuhan retina dan konjugasi brurubin.

Ø  Karbohidrat

Kandungan karbohidrat relatif cukup tinggi dibandingkan ASS, karbohidrat yang dihasilkan adalah laktosa yang berguna untuk fermentasi dengan asam laktat yang dapat memberi suasana asam pada usus bayi, denganadanya suasana asam pada sus dapat memberikan beberapa keuntungan, diantaranya:

a.  Penghambat pertumbuhan bakteri yang patologis.

b.  Memacu pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organic dan mengintensis vitamin.

c.  Memudahkan terjadinya pengedapan dari ca-casenat.

d.  Memudahkan absorpsi dari mineral misalnya kasium, fosfor dan magnesium.

Laktosa relative tidak larut air, sehingga pada saat digesti ASI dapat diabsorpsi dengan baik oleh usus. Kalori yang terdapat pada ASi adalah 77 kal/100 ml ASI, 90% karbohidrat dan lemak, 10% berasal dari protein.

Ø  Lemak

Ada beberapa keistimeaan lemak yang terdapt dalam ASI disbanding denga ASS, adalah:

a. Bentuk emulsi lebih sempurna.

b. Kadar asam lemak tidak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih besar. Asam lemak ini diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.

Ø  Air dan Vitamin

Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolic adalah aman. Air ini akan meredakan rangsangan haus dari bayi.

Vitamin yang terdapat dalam ASi sudah tergolong lengkap.

  1. Aspek Imunologi.

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi. ASI juga mengandung lyosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E- coli dan solmonella) dan virus. Laktoferin (sejenis protein) merupakan komponen zat kekebalan yang dapat mengikat zat besi pada saluran pencernaan. Karena itu bayi yang diberi ASI secara eksklusif, daya tahan tubuhnya akan kuat dibanding dengan yang diberi ASS atau susu formula.

  1. Aspek Psikologis.

Menyusui merupakan naluri seorang ibu kepada anaknya, keberhasilan yang dipengaruhi oleh niat yang kuat. Rasa kasih sayang yang besar dan juga dipengaruhi keadaan emosi ibu terhadap bayi yang dapat meningkatkan produksi ASI.

Proses menyusui merupakan awal terjadinya keeratan hubungan antara ibu dan bayi. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi. Suatu penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang paling mudah berlangsung pada 12 jam pertama  setelah lahir. Oleh karena itu, dianjurkan agar bayi diberi ASI sedini mungkin, yaitu 30 menit setelah lahir.

  1. Aspek Kecerdasan.

Akhir-akhir ini diketahui bahwa ASI mengandung zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan kecerdasan otak sehingga menghasilkan manusia yang cerdas. Suatu penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ lebih tinggi, pada usia 18 bulan IQ bayi lebih tinggi 4,3 dari pada bayi yang tidak diberi ASI, pada usia 3 tahun memiliki 4-6 poin lebih tinggi.

  1. Aspek Neurologis.

Dengan meminum ASI, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi yang baru lahir dapat lebih sempurna.

  1. Aspek Ekonomis.

Secara ekonomis menyusui lebih murah dan ramah lingkungan, karena ibu tidak perlu membeli perlengkapan untuk membuat susu formula. Menyusui lebihh praktis, karena siap setiap saat ketika bayi membutuhkan dan tidak perlu untuk mencuci botol.

  1. Aspek Penunda kehamilan.

Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi yang alamiah  yang secara umum dikenal sebagai metode Amenorea Laktasi (MAL). Dalam suatu penelitian dikatakan bahwa dengan menyusui akan terjadi amenorea sampai 12-13 bulan, bahkan sampai 2 tahun. Adanya amenorea ini disebabkan adanya hormone prolaktin dan laktogenik kompleks dari kelenjar hipotise yang akan menghambat ovulasi.

Dari uraian diatas dianjurkan pada ibu-ibu yang menyusui, untuk memberikan ASI kepada bayinya, karena ASI mempunyai banyak keunggulan.,

Daftar pustaka

Kesatuan Para Ahli Gizi. 2006. Hidup Sehat. Jakarta: PT. Gramedia.

Soetjiningsih. 1997. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.

Suhendra, Air Susu Ibu, online http:// en.Wikipedia. org/ wiki/ASI. Diakses tanggal 12 Desember 2010