Manfaat Cabai Rawit (Capsicum frutescens) dalam Pemenuhan Kebutuhan Vitamin C Harian Tubuh

Pengertian vitamin C.

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, citamin Cmudah rusak karena bersentuhan dengan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular.

Struktur vitamin C.

Asam askorbat adal suatu turunan heksosa dan diklasifikasikan sebagai karbohidrat yang erat berkaitan dengan monosakarida. Vitamin C dapat disintesis dari D-Glukosa dan D-Galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian besar hewan. Vitamin terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam askorbat (bentuki tereduksi) dan L-asam dehidroaskorbat (bentuk teroksidasi). Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat menjadi L-asam dehidro askorbat terjadi bila bersentuhan dengan tembaga atau alkali. Kedua bentuk vitamin C aktif secara biologic tetapi bentuk tereduksi adalah yang paling aktif. Oksidasi lebih lanjut L-asam dehidro askorbat menghasilkan asam diketo L-gulonat dan oksalat yang tidak dapat direduksi kembali

Metabolisme dan Absorbsi vitamin C.

Penyerapan asam askorbat nampaknya membutuhkan suatu system transport aktif. Asam askorbat siap diabsorpsi jika jumlah yang masuk kecil. Jika jumlah yang masuk berlebihan, penyerapan lewat usus menjadi terbatas. Asam askorbat yang terabsorbsi, secara tepat mencapai kesimbangan dengan cadangan vitamin C dalam tubuh.

Tubuh dapat menyimpan hingga 1500 mg vitamin C bila dikonsumsi mencapai 100 mg sehari. Jumlah ini dapat menyebabkan terjadinya skorbut selama 3 bulan. Tanda-tanda skorbut akan terjadi bila persediaan tinggal 300 mg. konsumsi melebihi taraf kejenuhan berbagai cairan dikeluarkan melalui urin dalam bentuk asam oksalat. Pada konsumsi melebihi 100 mg sehari kelebihan akan dikeluarkan sebagai asam askorbat atau sebagai karbon dioksida dalam pernafasan. Makanan yang tinggi dalam seng atau pectin dapat mengurangi absorpsi sedangkan zat-zat di dalam ekstra jeruk dapat meningkatkan absorbsi.

Fungsi vitamin C

Vitamin C memiliki banyak fungsi dalam tubuh, sebagai koenzim atau kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reduksinya dan bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan Vitamin C digunakan sebagai antioksidan. Selain itu vitamin C memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh, diantaranya :

  1. Memiliki peranan dalam pembentukan kolagen, senyawa yang mempengaruhi integritas struktur sel di semua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi dan tendon.
  2. Penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit dan perdarahan gusi.
  3. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan zat lain.
  4. Absorbsi dan metabolism zat besi.
  5. Absorbsi kalium.
  6. Mencegah infeksi.
  7. Mencegah kanker dan penyakit jantung

Angka Kecukupan Vitamin C yang dianjurkan sesuai golongan usia.

Golongan umur

AKC xx) (mg)

Wanita

Pria

0-6 bl

40

40

7-11 bl

40

40

1-3 th

40

40

4-6 th

45

45

7-9 th

45

45

10-12 th

50

50

13-15th

65

75

16-18 th

75

90

19-29 th

75

90

30-49 th

75

90

50-64 th

75

90

≥ 65 th

75

90

Hamil

+10

Menyusui

 

0-6 bl

25

 -

7-12 bl

25

 -

 

 

            Mengingat sangat penting vitamin C bagi tubuh, maka kebutuhan vitamin C harus tercukupi secara baik dan sempurna. Ada berbagai jenis buah dan sayur yang dapat digunakan sebagai alternative dalam pemenuhan kebutuhan vitamin C. berikut adalah table kandungan vitamin C dalam masing-masing buah dan sayur (per 100 g bahan)

Bahan Makanan

mg

Bahan makanan

mg

daun singkong

275

jambu monyet

197

daun katuk

200

gandaria

110

daun melinjo

150

jambu biji

95

daun pepaya

140

pepaya

78

Sawi

102

mangga

65

Kol

50

durian

53

cabai rawit

     181

kedondong

50

Bayam

60

jeruk manis

49

kemangi

50

jeruk nipis

27

tomat masak

40

nanas

24

kangkung

30

rambutan

58

ketela pohon

30

anggur

25

 

 

Jika dibandingkan dengan bahan yang lain, cabai rawut memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, vitamin C dapat dipilih sebagai salah satu alternative dalam pemenuhan kebutuhan vitamin C. disini akan mengulas sedikit tentang cabai, lebih khususnya cabai rawit (Capsicum frutescens).

           

Cabai Rawit (Capsicum frutescens).

Capsicum frustescens adalah spesies semidomestika yang ditemukan di dataran rendah tropika seperti asis tenggara. Tanaman ini adalah tanaman setahun dengan kepala sari berwarna biru, mahkota bunga putih kehijauan, dan umumnya memiliki dua buah atau lebih buku.. merupakan salah satu jenis sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia.. Sun et al. (2007) melaporkan cabai mengandung antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat antikanker

            Gen dominan tunggal mengendalikan keberadaan kepedasan cabai. Pengubah gen mayor dan lingkungan pertumbuhan mempengaruhi kepedasan buah. Capsaicin (C18H27NO3), komponen rasa pedas pada cabai terkandung dalam jaringan sekat buah dan plasenta, tetapi tidak dalam dinding buah atau biji. Beberapa senyawa lain, sering dalam jumlah yang kecil yang juga berkontribusi terhadap aroma, selain Capsantin ( C40H58O3 ) telah teridentifikasi. Secara umum untuk kultivar yang tidak begitu pedas, buah merah cenderung lebih tidak pedas terhadap buah hijau karena kandungan gulanya yang lebih tinggi mampu menutupi sebagian rasa pedas. Namun, perbedaan ini tidak dapat dideteksi dalam buah kultivar pedas dan sangat pedas. Umumnya, buah merah mengandung beberapa kali lebih banyak provitamin A daripada buah hijau kultiver sama , dan sekitar dua kali lebih banyak kandungan vitamin C. Selain itu cabai rawit mengandung zat gizi lain yang bermanfaat bagi tubuh, diantaranya (per 100 gram cabai rawit ) :

Jenis zat gizi

Jumlah

Energi (kal)

31

Protein (g)

1

Lemak (g)

0.3

Karbohidrat (g)

7.3

Kalsium (mg)

29

Fosfor (mg)

24

Vitamin A (SI)

470

Vitamin C (mg)

181

 

 

Dengan adanya berbagai penelitian tentang kandungan vitamin C cabai, ada sebagian pengusaha kuliner yang mulai membuka bisnis kuliner dengan berbagai menu yang dihidangkan dengan rasa yang sangat pedas. Di daerah Malang misalnya, banyak wisata kuliner yang mulai menawarkan menu yang super pedas, contohnya sajian mie Setan yang berada di Jalan Bromo dengan beragam level kepedasan mulai yang 12 sampai 60 cabai per porsinya. Selain itu juga ada mie Buto ijo ( Jl. Raya Sulfat ) yang juga tidak kalah pedasnya, ceker setan, dan berbagai menu pedas lainnya. Dan dari sekian banyak perusahaan kuliner pedas ini Malang, hamper semuanya diminati oleh banyak konsumen, khususnya kaum remaja hingga dewasa. Dan sudah barang tentu ini sangat bermanfaat guna membantu mencukupi kebutuhan Vitamin C dalam tubuh asalkan dikonsumsi dengan kadar yang tepat dan tidak berlebihan.

 

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Cabai. [online ] http://id.wikipedia.org/wiki/Cabai. (11 Desember 2012 )

Anonim. 2012. Vitamin C. [online] http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_C. (12 Desember 2012)

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. 2009

Muchtadi, Tien R. Ilmu Pengertahuan Bahan Pangan. Bogor : Institut Pertanian Bogor. 1990

Nasoetion, Andi Hakim. Vitamin. Jakarta : PT. Gramedia. 1987

Rubatzky, Vincent E. Sayuran Dunia 3. Bandung : Institut Teknik Bnadung.1999