Fenomena Psikologis Gangguan Makan

Gangguan Makan

Gangguan  makan merupakan masalah kesehatan yang sering dianggap bukan suatu masalah yang penting. Padahal, gangguan makan pada diri seseorang harus diatasi. Gangguan makan merupakan masalah kesehatan pada remaja muda (adolescence) dan merupakan respon merusak diri sendiri secara tidak langsung. Makan adalah kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Manusia perlu melakukannya dengan benar agar tetap sehat.

 Sebagian besar dari kita mengatasi gangguan makan dengan santai karena terlihat tidak fatal,  namun gangguan ini cukup serius sebagaimana penyakit psikosomatis lainnya.
Ada beberapa jenis gangguan makan yang pada akhirnya menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti obesitas, masalah lambung, tekanan darah rendah, dan sebagainya. Seringkali remaja menderita gangguan makan selama bertahun-tahun dan bahkan tidak menyadarinya.


Berikut beberapa jenis gangguan makan yang paling sering dialami, sebagaimana dilansir Boldsky :

Bulimia nervosa

Ini merupakan gangguan makan yang membuat penderita berpesta pada makanan-makanan, lalu setelahnya penderita segera mengeluarkan makanan tersebut dengan berbagai cara. Penderita  bisa saja memuntahkan makanan-makanan tersebut karena merasa berdosa telah menyantap makanan-makanan yang dikonsumsi. Ini merupakan prinsip dosa dan pembersihan.

 Anorexia
 Anorexia merupakan gangguan makan yang seringkali terjadi pada gadis remaja. Mereka seringkali terobsesi memiliki tubuh yang ramping bagaikan model fasion sehingga dia selalu menolak mengasup berbagai macam makanan. Singkat kata, mereka terlalu takut untuk menjadi gemuk. Penderita anorexia seringkali olahraga berlebihan, menghilangkan banyak kalori dan membiarkan diri mereka kelaparan. Banyak remaja menderita anorexia dan akhirnya merusak sistem pencernaan mereka.


Gangguan makan kompulsif

Penderita  gangguan kompulsif tidak bisa berhenti makan. Dengan kata lain, penderita memiliki kecanduan makanan, bahkan ketika tidak lapar penderita tidak bisa berhenti makan apa yang disuka.

 Sindrom makan malam

Penderita gangguan makan ini, akan menunda makan sampai malam hari dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa dia sedang diet, ketika dia benar-benar lapar di malam hari   akan banyak makan, tetapi kemudian penderita sulit tidur. Pola ini berulang dan menjadi rutinitas, sebagai hasil dari kebiasaan makan yang tidak seimbang dan tidak sehat, serta akan menambah berat badan yang selanjutnya akan menimbulkan masalah yang lain.

Pica
Orang dengan gangguan ini memiliki keinginan kompulsif untuk makan, menjilat, atau mengunyah hal yang benar-benar tidak layak disebut makanan. Mungkin kita sering mendengar ada orang yang suka mengonsumsi kapur tulis di sekolah atau juga ada yang suka sekali memakan tisu atau kertas, bisa juga yang lain seperti lem, cat, lilin, sabun, dan lain-lain. Dalam beberapa kasus pica dapat dihubungkan dengan kekurangan mineral tertentu, selain itu penderita pica disertai dengan masalah perkembangan.

Gangguan-gangguan  makan ini terjadi dalam kehidupan manusia dalam konteks biologis, atau karena masalah psikologis dan bisa terjadi karena fenomena perkembangan manusia dan kebiasaan aneh menurut pendapat masyarakat awam di kalangan masyarakat.

Pustaka :

Stuart Sandeen, 2004, Ilmu Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC. Jakarta