Dampak Diet dan Anemia Pada Remaja Putri

Memiliki tubuh ideal tentu saja begitu di impikan oleh remaja putri, karena dengan memiliki tubuh serta penampilan yang sexy dia akan merasa lebih percaya diri. Untuk mewujudkan impian  tersebut remaja putri biasanya melakukan diet. Sayangnya banyak sekali remaja putri yang mempraktekkan diet yang tidak tepat. Diet yang tidak tepat ini adalah dengan  jarang berolah raga dan  makan  seadanya. Dan hal ini bisa terjadi karena rendahnya pengetahuan mereka tentang diet yang tepat.

Akibat dari diet yang tidak tepat juga akan berdampak pada naik turunnya berat badan yang akan  mengakibatkan  kegemukan. Penurunan berat badan secara cepat justru akan berdampak naik turunnya berat badan tubuh yang biasa disebut dengan fenomena yoyo syndrom. Menurut Sayogo(2006),  potensi terjadinya yoyo syndrom itu karena tubuh belum beradaptasi terhadap pola diet atau pola makan baru yang dijalani, yang mengakibatkan  berat badan  turun dalam waktu yang singkat tetapi akan naik kembali beberapa kilogram lebih banyak daripada berat badan sebelum melakukan diet, sehingga muncullah kegemukan.

Pada umunya kesalahan yang dilakukan oleh remaja putri saat diet adalah tidak mau mengkonsumsi daging sama sekali, padahal kandungan zat besi di dalamnya sangatlah tinggi, terutama daging yang berwarna kemerahan. Mereka beranggapan ketika mengkonsumsi daging bisa membuatnya gendut atau bertambah berat badan. Kekhawatiran terhadap gagal diet seringkali muncul di benak mereka, padahal jika mengkonsumsi daging dengan tidak berlebihan hal tersebut tidaklah berpengaruh besar pada pertambahan berat badan.

Hal ini adalah sebuah kesalahan fatal, karena remaja putri yang menginjak usia 14-20 tahun pertumbuhannya sedang mengalami percepatan yang sangat baik, sehingga asupan nutrisi dan gizi seimbang menjadi perhatian yang intensif. Kesalahan mereka di perburuk lagi dengan adanya menstruasi, karena pada saat menstruasi seorang wanita bisa kehilangan banyak sekali zat besi sehingga potensial terjadi anemia.

Anemia gizi besi

Anemia gizi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah (Ronal, 1996).

Remaja puteri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang, kurangnya gizi ini adalah karena pola makan yang salah, diet yang tidak tepat karena adanya dorongan memiliki tubuh yang langsing. Remaja puteri yang sedang melakukan diet cenderung tidak mengkonsumsi bahan makanan yang berasal dari hewani, padahal bahan makanan dari hewani merupakan salah satu sumber zat besi yang baik bagi tubuh selain ikan, unggas, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau (Sayogo, 2006).

Gejala-gejala yang timbul karena anemia gizi besi yaitu : lemah, letih, lesu, lunglai, lalai (5L), sering pusing dan mata berkunang-kunang, gejala lebih lanjut kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan menjadi pucat, dada cenderung berdebar-debar karena Hb dibawah normal sehingga jantung dipaksa bekerja ekstra, sesak nafas dan telinga terasa berdengung (Ronal, 1996).

Akibat yang ditimbulkan dari anemia gizi besi yaitu : mengganggu pertumbuhan, menurunkan kemampuan fisik, menurunkan kemampuan bekerja dan konsentrasi belajar, menurunkan ketahanan tubuh dalam menghadapi penyakit infeksi, menurunkan kebugaran, dan mengakibatkan muka pucat (Sayogo, 2006).

Jika seseorang sudah diketahui memiliki anemia maka suplemen tablet tambah darah diperlukan, karena jika hanya mengandalkan makanan saja maka sulit untuk mengejar kekurangannya. Untuk membantu penyerapan zat besi sebaiknya banyak konsumsi vitamin C dan hindari kopi atau teh karena keduanya bisa menghambat penyerapan zat besi.

Remaja putri memiliki kebutuhan zat besi jauh lebih tinggi di bandingkan remaja putra, oleh sebab itu banyak hal yang harus di pahami ketika ingin melakukan diet agar tetap sehat dan terhindar dari risiko anemia. Dan jika mereka ingin menjalankan diet dengan sehat hendaknya mereka juga harus berolahraga secara teratur.

 

 

REFERENSI

http://health-menit.blogspot.com/2012/09/akibat-diet-yang-salah-bagi-remaja-putri.html diakses tanggal 11 September 2013

http://health.detik.com/read/2012/12/19/182832/2122794/1410/hei-remaja-ini-cara-diet-yang-benar-dan-tepat, diakses tanggal 11 September 2013