Mengenali Anak Autisme

Autisme masa anak

Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas atau orang lain, dimana pada masa bayi tidak terlihat tanda dan gejalanya. Autisme Infantil adalah Gangguan kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, aktifitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik yang terjadi sebelum usia 30 bulan. Autisme adalah Gangguan yang melibatkan kegagalan untuk mengembangkan hubungan antar pribadi (mulai umur 30 bulan), hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif, autisme pada anak merupakan gangguan perkembangan pervasif.

Dari uraian diatas diatas dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif pada komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan mengembangkan hubungan antar pribadi (mulai umur 30 bulan), hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa, fenomena ritualistik dan konvulsif serta penarikan diri dan kehilangan kontak dengan realitas.

Klasifikasi anak autisme :

Autis ringan : ada respons terhadap stimulus sensoris ringan: keadaan timbulnya reaksi segera dengan diberikan rangsangan yang ringan.

Autis Sedang : ada respons terhadap stimulus sensoris kuat: keadaan timbulnya atau adanya reaksi sesaat atau sedikit dengan diberikan rangsangan yang kuat. Autis Berat : tidak ada respons terhadap stimulus sensoris: keadaan anak tidak berespons sama sekali walaupun diberikan rangsangan yang kuat.

Anak autisme pada faktor neorologi pada umumnya gangguan autistik karena adanya kerusakan fungsi  kognitif, dan faktor biologi adanya gangguan pada otak dimana letak abnormalitas pada otak dapat terjadi pada system  retikuler, otak pada bagian tengah, pada area asosiasi atau pada hemisfer otak sebelah kiri. Mengingat otak pada bayi masih elastic maka hampir dapat dipastikan bahwa kerusakan central atau bilateral yang dapat mengakibatkan terjadinya autism. Ketidak seimbangan system  biokimia, adanya syndrome X yang  rapuh. Gangguan metabolism. Penyakit campak pada ibu, femilketonuria, ensefalitis, meningitis, epilepsy dan retardasi mental pada anak.

Perilaku anak dengan autis biasanya kurang responsive terhadap orang lain, cenderung menarik diri dari kontak sosial serta adanya gangguan komunikasi verbal dan non verbal yang berat  (echolalia). Anak biasanya menunjukkan  respon bizar terhadap lingkungan seperti: streotipik, bergoyang-goyang, berputar-putar, mutilasi diri antara lain menggigit jari, memukul-mukul badan, membenturkan kepala, tidak disertai halusinasi, waham serta inkoherensi. Perilaku ini terlihat sebelum usia 30 bulan.

Gangguan hubungan interaksi timbal balik pada  anak autis disebabkan karena tidak adanya kesadaran terhadap perasaan orang lain, tidak mampu untuk mendapatkan rasa nyaman, tidak dapat meniru orang lain,  tidak dapat bermain secara sosial, dan tidak dapat membina hubungan dengan teman sebayanya.

Pada bayi autis tidak berespons pada penglihatan dan suara orang lain, tidak ada senyum sosial, tidak ada perasaan senang bila bertemu / didekat ibunya, tidak mau menggapai seseorang secara fisik,  dan tidak ada reaksi terhadap orang lain. Perilaku ini sering disalah artikan “bayi penurut”.

Masalah pada anak dengan gangguan perkembangan perfasive autisme antara lain :

1.    Gangguan interaksi sosial

2.    Gangguan komunikasi

3.    Gangguan identitas diri/pribadi

 Penanganan anak autisme

Menurut Townsend, M.C (1998) untuk mengatasi masalah pada anak dengan gangguan perkembangan perfasive autisme antara lain:

Intervensi

  • Jamin keselamatan anak dengan memberi rasa aman, lingkungan yang kondusif untuk mencegah perilaku merusak diri
  • Kaji dan tentukan penyebab perilaku – perilaku mutilatif sebagai respon terhadap kecemasan
  • Pakaikan helm pada anak untuk menghindari trauma saat anak memukul-mukul kepala, sarung tangan untuk mencegah menarik – narik rambut, pemberian bantal yang sesuai untuk mencegah luka pada ekstremitas saat gerakan-gerakan histeris
  • Untuk membentuk kepercayaan satu anak dirawat oleh satu perawat
  • Tawarkan pada anak untuk menemani selama waktu - waktu meningkatnya kecemasan agar tidak terjadi mutilasi
  • Berikan benda-benda yang dikenal (misalnya: mainan kesukaan, selimut) untuk memberikan rasa aman dalam waktu-waktu tertentu agar anak tidak mengalami distress
  • Sampaikan sikap yang hangat, dukungan, dan kebersediaan ketika anak berusaha untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasarnya untuk meningkatkan pembentukan dan mempertahankan hubungan saling percaya
  • Lakukan dengan perlahan-lahan, jangan memaksakan interaksi-interaksi, mulai dengan penguatan yang positif pada kontak mata, perkenalkan dengan berangsur-angsur dengan sentuhan, senyuman , dan pelukan.
  • Dengan kehadiran anda beri dukungan pada pasien yang berusaha keras untuk membentuk hubungan dengan orang lain dilingkungannya
  • Pertahankan konsistensi tugas terapis untuk memahami tindakan-tindakan dan komunikasi anak
  • Antisipasi dan penuhi kebutuhan-kebutuhan anak sampai kepuasan pola komunikasi terbentuk
  • Gunakan tehnik validasi konsensual dan klarifikasi untuk menguraikan kode pola komunikasi ( misalnya :" Apakah anda bermaksud untuk mengatakan bahwa…..?" )
  • Gunakan pendekatan tatap muka berhadapan untuk menyampaikan ekspresi-ekspresi nonverbal yang benar dengan menggunakan contoh
  • Fungsi pada hubungan satu-satu dengan anak
  • Membantu anak untuk mengetahui hal-hal yang terpisah selama kegiatan-kegiatan perawatan diri, seperti berpakaian dan makan
  • Jelaskan dan bantu anak dalam menyebutkan bagian-bagian tubuhnya
  • Tingkatkan kontak fisik secara bertahap demi tahap, menggunakan sentuhan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan antara pasien dengan perawat. Berhati-hati dengans entuhan sampai kepercayaan anak telah terbentuk
  • Tingkatkan upaya anak untuk mempelajari bagian-bagian dari batas-batas tubuh dengan menggunakan cermin dan lukisan serta gambar-gambar dari anak

Pustaka :

James K: (1988). Disorders Problems Of The Child Health Nursing, Addison Wesley     Publising Company. New York.

W.B. Sounders. Company. (1989). Family Centered Nursing Care of Children.