Pelatihan Food Safety & HACCP for Nutritionist

Keberadaan ahli gizi di masyarakat semakin dirasakan di tengah-tengah lajunya perkembangan industri pangan baik sebagai pengelola boga maupun sebagai anggota tim produk developer. Permintaan tenaga gizi dari berbagai instansi umumnya mempersyaratkan pengetahuan dan keterampilan manajemen mutu yang baik, termasuk di dalamnya adalah penguasaan mendalam tentang GMP (Good Manufacturing Practice), HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan ISO system untuk Keamanan pangan.

Dalam rangka merespon kebutuhan tersebut, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang bekerja sama dengan SEAMEO RECFON (Regional Centre for Food and Nutrition) dan Industry Council for Development (ICD) mengadakan Pelatihan bidang Food Safety & HACCP untuk mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate.

Pelatihan dilakukan selama 4 hari, mulai tanggal 28 Februari – 3 Maret 2011 bertempat di Poltekkes Kemenkes Malang. Pelatihan diikuti sebanyak 51 peserta. Pelatihan dibuka oleh Pembantu Direktur bidang Akademik, Ir. AAG Anom Aswin, MPS dan ditutup oleh Ketua Jurusan Gizi IDN Supariasa, MPS atas nama Direktur Poltekkes Kemenkes Malang. Materi pelatihan disusun berdasarkan modul WHO/ICD, dengan bobot 42-45 Jam Pelatihan (JP) yang meliputi  22 JP teori, 18 JP diskusi dan excercise, 6 JP Field visit. Fielf visit dilakukan ke industri boga di Kota Malang dalam rangka pemahaman dan keterampilan peserta dalam membuat rancangan HACCP.

Menurut panitia penyelenggara pelatihan tersebut bertujuan untuk (1) memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada ahli gizi dalam hal prinsip dan cara melakukan pengawasan mutu pangan dengan menerapkan strategi cara produksi yang baik untuk makanan dan HACCP, dan  (2) membekali peserta dengan pengetahuan tentang ISO system dan penerapan HACCP untuk industri boga.  Bagi ahli gizi pelatihan ini memiliki keuntungan karena:

  1. Paket pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan ahli gizi dalam menjalankan kompetensi (Kes.AG.02.28.01: Mengawasi/menyelia masalah keamanan dan sanitasi dalam penyelenggaraan makanan).
  2. Pelatihan menggunakan modul WHO/ICD training manual (bekerjasama dengan SEAMEO dan GTZ) dan standard Food Hygiene Codex.
  3. Modul pelatihan juga disesuaikan dengan materi-materi yang perlu dikuasai pelamar pekerjaan di bidang industri pangan dan gizi.
  4. Sertifikat dikeluarkan oleh ICD/SEAMEO cooperative program, yang dikenal di dunia internasional bersama dengan Poltekkes Kemenkes Malang.

Fasilitator pelatihan adalah tim instruktur yang telah dilatih dan ditunjuk oleh SEAMEO RECFON, yaitu Lina Rospita, MSc, Annasari Mustafa, M.Sc, Yohanes Kristianto, MFT, dan Diah Febriyanti, SGz. Selama pelaksanaan para peserta mengikuti seluruh acara dengan dengan antusias karena metode pembelajaran yang digunakan sangat bervariasi dengan selingan-selingan game motivasi dari para trainer.