POLKESMA BUKA GERBANG GO INTERNATIONAL

Menjadi Perguruan Tinggi yang mampu bersaing di dunia international merupakan salah satu cita-cita Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (Polkesma),  Salah satu langkah mewujudkannya, Polkesma menggelar seminar international bertajuk “Health Profeseional Opportunnity & Chalenggein Global Era” di Hotel Atria, Sabtu (26/11/2016).
Sebelum acara seminar sehari sebelumnya didahului dengan mengadakan Workshop In Health International yang bertema Buillding Local Capacity in Health For Sustainable Development di Hotel yang sama 
Seminar ini menghadirkan keyspeaker Maria Girlie Jordan dari Filipina dan Sugeng Eko Irianto, MPS.PhD dari WHO (Badan Kesehatan PBB).  Pesertanya sekitar 1.200 orang terdiri atas Mahasiswa dan dosen Polkesma. “Seminar ini merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan lulusan Polkesma menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), ini gerbang untuk go international  ungkap Direktur Polkesma Budi Susatya, SKp.MKes.
Dalam kesempatan itu, dikupas habis kriteria tenaga kerja kesehatan di level international.  Dibeberkan juga peluang dan kesempatan bagi mahasiswa kampus yang erletak di jalan besar ijen 77C malang, tersebut untuk ber kiprah di kancah dunia.
Bukan hanya itu Polkesma juga memamerkan beberapa produk hasil inovasi dosen.  Diantaranya, es krim dengan bahan baku herbal yang bias dimanfaatkan untuk pengobatan kanker, “Biasanya obat herbal selalu mengalami penolakan di mulut. Sekarang obat herbal dikemas dengan nikmat.  Ini terobosan baru”,  ujar Budi.
Produk yang tidak kalah menarik adalah olahan kelor yang dirupakan menjadi biskuit dan sereal.  Produk ini menjadi salah satu item untuk PMT (pemberian makanan tambahan).  Sedangkan produk ekstrak ikan gabus juga mulai dipasarkan dalam skala kecil.  Produk ini berkhasiat untuk memperbaiki fungsi liver.
Budi berharap dibukannya gerbang menuju kancah international menjadi kebanggaan bagi mahasiswa Polkesma. “Meskipun berbasis vokasi, kami berharap ini merupakan salah satu cara untuk menemukan jati diri Polkesma. Dosen juga bias lebih berkreasi lagi.” Ucapnya. (Darma/Agus)