Semarak Polkesma Menyambut HUT RI 72

lomba-agustusan2017-3

Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di Politeknik Kesehatan Malang berlangsung meriah, pasalnya cara menyambut HUT RI kali ini cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Polkesma menyelenggarakan berbagai macam perlombaan yang diikuti oleh sivitas akademika, baik pimpinan, karyawan, dan juga mahasiswa. Perlombaan diselenggarakan hari Rabu, 16 Agustus 2017.

Acara dibuka dengan senam bersama pada pukul 07.00 sekaligus pembagian kupon hadiah. Ada 9 perlombaan yang dapat diikuti oleh sivitas, yaitu; senam kreasi, balap bakiak, lomba blind volley, lomba memasak, lomba catur, lomba menembak, lomba sundul balon, tarik tambang, lomba makan kerupuk, serta lomba best supporter untuk setiap program studi.

lomba-agustusan2017-2

Jajaran pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa tak mau ketinggalan mengikuti perlombaan. Pada perlombaan senam kreasi terlihat jelas antusiasme dari dosen-dosen setiap jurusan, beberapa kelompok dari organisasi mahasiswa pun tampak sangat bersemangat. Keseruan lain dirasakan pada lomba balap bakiak dan blind volley. Meski sudah jatuh dan tersungkur, peserta balap bakiak tetap semangat berdiri dan melanjutkan perlombaan hingga selesai. Ada beberapa lomba yang persyaratannya cukup unik. Lomba memasak ditujukan kepada dosen dan karyawan laki-laki, sedangkan lomba tarik tambang hanya boleh diikuti oleh dosen/mahasiswa perempuan.

“Ini merupakan awal yang baru untuk Polkesma. Acara yang hebat, untuk membangun kembali semangat kemerdekaan bagi mahasiswa, hadiahnya juga sudah tentu sangat menarik. Tak lupa antusiasme peserta sangat tinggi mengingat acara ini adalah sesuatu yang baru, semoga kedepan acara seperti ini masih bisa terlaksana dan mungkin bisa juga mengundang sivitas kampus II, III, IV, dan V”, begitu pendapat Adnan dan Evy sebagai Duta Kampus 2017 sekaligus master of ceremony pada hari itu.

Keesokan harinya, para civitas akademi Polkesma melaksanakan upacara bendera yang dipimpin oleh PUDIR 3 Bidang Kemahasiswaan, Ibu Surachmindari, sebagai pembina upacara. Ibu Surachmindari menyampaikan bahwa sebagai generasi muda, kita tidak boleh banyak terpengaruh oleh arus globalisasi, kita harus pandai menyaring apa teknologi yang baik untuk kita kembagkan dan apa yang tidak perlu kita adopsi.

Perayaan 17 Agustus kali ini ditutup dengan pengumuman hasil pemenang lomba, dengan Jurusan Keperawatan Malang sebagai juara umumnya. (mar/fomatik)